Psychoville

Silence in the courtroom, silence in the street, the biggest twit in England is just about to speak.
Silence in court, the judge is dead. Somebody trumped and blew off his head.

Okeh, keliatan banget dari cover DVD-nya kalo ini bukan drama yang serem-serem banget bukan? Bahkan judulnya aja udah bikin nyengir duluan. Tapi ini juga bukan drama lucu-lucuan doang. Yah, walaupun cukup lucu dan mengasyikan juga. Tapi rada saddis pula, jek!

Seperti tagline-nya. Ini  dark-comedy. Maka yang dimaksud lucu disini bukanlah gaya ngocol ala Sule dkk yang seneng timpuk-timpukan dan ngetawain orang ngompol, bukan juga lucunya ala film pelesetan amrik yang seneng banget porno-pornoan. Lucu yang lebih ke ironi saat kita ketawa pada saat yang sama merasa miris atau sedih.

TV seri BBC Psychoville mengikuti kehidupan dari lima karakter yang bertempat tinggal di negara Inggris. Kesamaan dari seluruh kelima karakter ini adalah bahwa mereka semua orang-orang yang…ngng..unik dan tidak biasa. Pada episode awal, kita diperkenalkan dengan kelima karakter ini langsung akan membuat kening berkerut. Lima karakter ini adalah:

1. David dan Maureen Sowerbutts.

David adalah seorang laki-laki dewasa yang masih tinggal dengan ibunya yaitu Maureen. Sejak awal hubungan gak sehat anak-emak ini emang bikin merinding. Sereum, bok! David  sangat terobsesi dengan pembunuh berantai. Dia hapal semua kisah pembunuh berantai baik yang memang benar-benar hidup maupun yang hanya cerita belaka. Sementara Maureen akan berbuat apapun untuk melindungi anaknya.

Pada episode kedua, David pulang ke rumah dengan wajah berlumur darah mengatakan kepada ibunya bahwa dia baru saja membunuh seorang perempuan yang gawatnya, ada lima orang saksi mata menyaksikan pembunuhan itu. Sementara Sang Ibu mengatur rencana untuk mereka berdua membunuhi seluruh saksi mata, David justru agak menyesal kenapa saksinya hanya ada lima. Seharusnya ada enam, katanya. Jadi mereka akan masuk kategori serial killer.

2. Mr. Jelly dan Mr. Jolly.

SUMPAH, rada lama juga saya bisa ngeh yang mana Jolly dan yang mana Jelly. Bukan karena mereka kembar, tapi emang jalan ceritanya rada bikin bingung aja. Mr. Jelly adalah seorang badut yang tadinya sukses, sampai kemudian dia musti kehilangan tangan akibat salah prosedur sebuah operasi sederhana yang di jalaninya. Mr. Jelly yang tadinya seorang badut yang sukses dan dicintai anak-anak kemudian mendadak kehilangan banyak pekerjaannya. Karena ketidakmampuannya ini, maka penggemar pun mulai meninggalkannya. Selanjutnya, dia pun menenggelamkan diri dalam alkohol yang semakin membuat hidupnya terpuruk.

Mr. Jolly adalah dokter bedah yang menangani Mr. Jelly. Dokter ini kemudian banting setir menjadi seorang badut yang sukses yang kemudian diketahui bahwa dia banyak mengambil alih pekerjaan Mr. Jelly. Maka Mr.Jelly, atas segala yang terjadi pada dirinya, berusaha untuk melakukan pembalasan.

3. Oscar Lomax dan Michael Fry.

Oscar Lomax adalah seorang laki-laki buta yang sangat kaya raya. Dia tinggal di sebuah mansion yang, well, saya heran banget kalo di dunia nyata itu tempat masih ada aja yang mau mendatanginya. Mr. Lomax ini terobsesi untuk mengoleksi boneka binatang dan satu-satunya yang belum dipunyainya untuk melengkapi koleksinya adalah boneka buaya, dan dia bersedia melakukan apapun demi mendapatkan itu.

Michael Fry adalah seorang pemuda yang harus menjalani hukuman yaitu melakukan pelayanan sosial. Departemen sosial mengirimnya ke kediaman Mr. Lomax, dan dia bersedia melakukan apapun untuk Mr. Lomax.

4. Joy dan George Aston.

Joy adalah perempuan yang senang menyaksikanorang lain menjerit-jerit kesakitan. Well, cukup nyambung dengan pekerjaannya yaitu sebagai perawat yang membantu proses persalinan. Joy sangat sayang dengan salah satu boneka yang semakin lama, rasa sayang ini semakin menjadi kegilaan. Dia menganggap kalau boneka itu benar-benar hidup dan benar-benar anaknya.

George Aston, sang suami, mulai merasa depresi menghadapi kelakuan istrinya. Dan kemudian boneka ini mendadak beneran hidup dan mulai mengancam nyawa mereka berdua. Tapi, apakah boneka ini memang beneran hidup atau?

5. Robert, Kerry, dan Debby.

Ini kisah cinta segitiga! Robert jatuh cinta setengah mampus kepada Debby, salah satu rekan kerjanya di sebuah panggung pertunjukan. Masalahnya adalah, si Robert ini adalah seorang ‘kurcaci’, manusia kerdil yang tentu saja kenyataan ini malah bikin Robert menjadi bulan-bulanannya Debbie. Sementara Kerry adalah salah satu sobatnya si Robert, manusia kerdil juga, yang jatuh cinta gak main-main kepada Robert. Kemudian kecelakaan yang aneh terjadi.

Benang merah mulai diperlihatkan saat kelima karakter ini mulai mendapatkan pesan-pesan misterius yang sama. Pesan pertama yang berbunyi ‘I Know What You Did’—tepok jidat—ironisnya seakan tidak menarik triger apapun dari setiap karakter. Ya iyyalaaah, memang apa saja yang sudah kita lakukan? Tentu banyak sekali bukan? Namun ketika pesan-pesan yang lain muncul semakin pelan-pelan membuka tabir, semakin membawa setiap orang ini menuju satu arah yang sama.

Ini drama yang cukup bisa dinikmati walaupun rada gampang ditebak. Tapi cukup memberikan twist yang mengejutkan pada setiap kisahnya. Apalagi duo ibu-anak yang ngaco gila-gilaan dalam upaya mereka melakukan berbagai macam pembunuhan itu. Inovatif! Gokil abis! Tapi sayangnya eksekusi dari seri ini rada terlalu gampangan aja. Tapi keseluruhan seri ini menyenangkan.

Leave a comment